Proses Fotosintesis Pada Membran Tilakoid
PROSES FOTOSINTESIS PADA MEMBRAN TILAKOID
Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan
dan tumbuhan memiliki sel di dalam tubuhnya. Sel merupakan unit struktur dan
fungsi terkecil yang menyusun suatu makhluk hidup. Unit terkecil ini memiliki
organel-organel sel didalamnya, diantaranya yaitu kloroplas. Kloroplas hanya
ada pada sel tumbuhan sehingga tidak terdapat pada sel manusia dan hewan.
Kloroplas berperan penting dalam proses fotosintesis.
Kloroplas memiliki
struktur meliputi membran dalam atau tilakoid, mebran luar, ruang antar membran
dan stroma. Kloroplas memiliki membran ganda yang berfungsi dalam keluar
masuknya ion atau senyawa lain ke dan dari dalam kloroplas. Pada membran
internal yang disebut tilakoid berbentuk bulat pipih kantong yang pada posisi
tertentu akan menumpuk rapi membentuk
struktur yang disebut granum. Seluruh granum yang ada pada kloroplas disebut
grana. Pada kloroplas terdapat rongga yang berisi air dan garam-garam yang
terlarut dalam air yang disebut stroma. Tilakoid yang memanjang dan
menghubungkan granum satu dengan yang lain di dalam stroma disebut lamela
(Susilowarno, R dkk., 2008 )
Kloroplas
merupakan plastida yang mengandung RNA dan DNA. Pigmen penyusun kloroplas yaitu
klorofil. Kloroplas banyak ditemukan pada tumbuhan dan ganggang. Jumlah
kloroplas antara sel yang satu dengan yang lain berbeda-beda, berkisar antara
20-40 buah. Kloroplas hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron dengan
diameter 5µm-10µm dan ketebalan 2µm-3µm. Bentuk dari kloroplas sendiri
bervariasi juga sangat dipengaruhi oleh jenis tumbuhannya mulai dari spiral,
bintang, bikonveks, filamen dan oval. Kloroplas tersusun dari karbohidrat,
protein, lemak, klorofil, karotenoid, DNA dan RNA. Kloroplas juga mengandung
Fe, Cu, Zn dan Mg. Kloroplas berperan dalam proses fotosintesis yaitu dalam
reaksi gelap dan terang juga dalam sintesis protein (Kramana, O., 2008)
Kloroplas
merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yaitu klorofil. Menururt Ai, N
dan Y. Banyo., 2011 klorofil memiliki fungsi utama yaitu dalam memanfaatkan
energi matahari, memicu fiksasi CO2 unruk menghasilkan karbohidrat dan
meyediakan energi bagi ekosistem secara keseluruhan. Klorofil terletak pada
membran internal yaitu tilakoid yang dibedakan menjadi klorofil a dan b.
Klorofil a merupakan pigmen hijau rumput yang mampu menyerap cahaya merah dan
biru-keunguan yang sangat berperan dalam reaksi gelap pada proses fotosintesis.
Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan
merah kejinggaan. Selain pigmen klorogil a dan b, pada tilakoid juga terdapat
pigmen karotenoid, antosianin dan fikobilin. Karotenoid mampu menyerap cahaya
biru kehijauan dan biru keunguan serta mampu memantulkan cahaya merah, jingga
dan kuning sedangkan antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan biru
(Aryulina, D dkk., 2004)
Reaksi terang terjadi
pada tilakoid yaitu struktur cakram yang terbentuk pelipatan membran dalam
kloroplas. Pada reaksi ini sangat bergantung pada ketersediaan cahaya matahari.
Reaksi ini melibatkan dua pusat reaksi fotokimia yaitu fotosistem I dan
fotosistem II. Fotosistem I merupakan kompleks protein yang dapat menyerap
cahaya maksimum pada panjang gelombang 700 nm sedangkan pada fotosistem II
dapat menyerap cahaya maksimum pada panjang gelombang 680 nm. Pada setiap
fotosistem memiliki pengumpul cahaya yang disebut kompleks antenna yang
tersusun atas beberapa ratus klorofil a, b, dan karotenoid. Pada reaksi ini
klorofil pada fotosistem II akan menyerap cahaya yang mengakibatkan elektron
pada fotosistem II tereksitasi dan ditangkap oleh akseptor elektron dan mengalir
menuju fotosistem I. Pada saat yang bersamaan, elektron yang hilang pada
fotosistem II akan digantikan melalui
proses fotolisis dimana memecah air H2O menjadi 2H+ + 2e + ½ O2. Oksigen yang
dihasilkan akan dilepaskan ke lingkungan sedangkan elektronnya akan mengganti
kekuranagan elektron pada fotosistem II. Pada saat itu fotosistem I juga
menyerap cahaya dan elektron akan terekpitasi yang akan ditangkap oleh akseptor
elektron. Elektron tersebut akan ditangkap oleh NADP+ juga ion hidrogen dari
hasil fotolisis akan membentuk NADPH2. Reaksi ini dapat disebut dengan
fotofosforilasi nonsiklik (Sukmawati, N., 2016). Berikut merupakan gambar
reaksi terang pada membran tilakoid.
Aliran
elektron pada reaksi terang memiliki dua siklus yaitu fotofosforilasi siklik
dan non siklik. Fotofosforilasi non siklik melibatkan fotosistem I dan II
seperti dijelaskan sebelumnya sedangkan fotofosforilasi siklik hanya melibatkan
fotosistem I. Pada fotofosforilasi siklik, kompleks antenna pada fotosistem I
akan menyerap cahaya yang kemudian menyebabkan elektron tereksitasi kemudian
ditangkap oleh akseptor elektron primer. Melalui aliran elektron dan komples
sitokrom, elektron akan kembali pada fotosistem I. Pada fotofosforilasi ini
siklik tidak terjadi fotolisis air dan tidak terbentuk NADPH2, dan hanya
terbentuk ATP saja (Santoso, B., 2007)
Pembentukan ATP dipengaruhi oleh aliran elektron di
sepanjang mebran tilakoid. Aliran elektron akan memompa proton dari daerah
stroma ke ruang tilakoid. Energi dari terjadinya gradien konsentrasi proton
antara stroma dan ruang tilakoid ini dapat mengarahkan sintesis ATP melalui
ATP-sintase yang terletak dalam membran tilakoid. Pada akhirnya ATP-sintase
akan menggabungkan ADP (Adenosine phosphate) dan P menjadi ATP (Adenosine
Triphosphate) (Santoso, B., 2007)
Reaksi gelap terjadi pada bagian stroma. Reaksi gelap
tidak membutuhkan menjadi cahaya dan energi dari reaksi gelap yaitu ATP daan
NADPH2 yang dihasilkan pada reaksi terang. Pada reaksi ini meliputi tiga tahapan
yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Pada tahap fiksasi, Ribulosa difosfat
yang beratom lima dibantu oleh enzim RuBP (Ribulosa Bifosfat) akan mengikat CO2
yang berasal dari udara bebas menjadi 6 karbon yang tidak stabil. Akibat tidak
stabil, enam karbon ini akan terurai menjadi asam 3-fosfoglliserat. Tahap
reduksi dimulai dengan fosforilasi
menjadi asam 3-fosfoglliserat menjadi 1,3 difosfogliserat yang akan
direduksi oleh NADPH2 membentuk Gliseraldehida-3-fosfat.
Gliseraldehida-3-fosfat merupakan suatu senyawa dengan tiga karbon tangdapat
digunakan untuk membentuk karbohidrat, sedangkan dua Gliseraldehida-3-fosfat
dapat digunakan untuk membentuk satu
molekul glukosa. Tahap terakhir yaitu regenerasi yang terjadi saat sebagian
Gliseraldehida-3-fosfat melalui sederan reaksi membentuk Ribulosa fosfat.
Ribulosa fosfat ini nantinya akan difosforilasi oleh ATP Ribulosa difosfat
(Santoso, B., 2007)
Comments
Post a Comment